Al-Qur'an dan Dunia Anak

Langkah pertama dalam belajar anak adalah motivasi. Ini penting sekali. Berapa banyak anak yang berusaha untuk belajar tanpa motivasi? Mereka menganggap belajar sebagai suatu bentuk "penderitaan" tidak ada kesenangan yang didapatkannya. Dengan kondisi seperti ini bisa dibilang secara bawah sadar otak anak akan menolak informasi yang masuk karena dianggap negatif!
Jelas saja anak jadi sangat sulit belajar. Bandingkan dengan anak yang termotivasi, yang menganggap belajar itu seru dan mengasyikkan. Secara bawah sadar otak anak akan dengan senang hati mempersilakan informasi untuk masuk.
 
Ada tiga gaya belajar utama, yaitu visual (melalui penglihatan),auditori (melalui pendengaran), dan kinestetik (melalui tindakan). Anak akan lebih cepat menangkap informasi kalau mereka belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Oleh karenanya kita perlu mengenali gaya belajar yang cocok untuk anak kita lalu mempraktekkannya. Hasilnya anak akan lebih cepat menangkap informasi.
Hal ini juga berlaku dalam mempelajari Al-Qur'an, buatlah jadi menyenangkan...

Anak ibarat kertas yang masih putih bersih, kitalah sebagai orang tua yang memberikan motivasi dan arah yang benar serta pendidikan yang baik lagi islami.

"Kullu mauluudin yuuladu 'alal-fitroh fa abawaahu  yuhawwidaanihi aw yunasshiroonihi aw yumajjisaanihi"
Setiap bayi  dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam) maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan ia yahudi, nasrani atau majusi.